MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan
Bangsa
Pernahkah Anda memikirkan atau memimpikan menjadi seorang sarjana atau
profesional? Seperti apa sosok sarjana atau profesional itu? Apa itu sarjana dan apa itu
profesional? Coba kemukakan secara lisan berdasar pengetahuan awal Anda.
Bila Anda memimpikannya berarti Anda tergerak untuk mengetahui apa yang
dimaksud sarjana dan profesional yang menjadi tujuan Anda menempuh pendidikan di
perguruan tinggi ini. Meskipun demikian, pemahaman Anda perlu diuji kebenarannya,
apakah pengertian sarjana atau profesional yang Anda maksud sama dengan definisi resmi.
Cobalah Anda telusuri lebih lanjut pengertian sarjana dari berbagai dokumen peraturan
perundang-undangan. Apa simpulan Anda?
Selain itu, perlu menjadi jelas pula, mengapa Pendidikan Kewarganegaraan penting
dalam pengembangan kemampuan utuh sarjana atau profesional? Marilah kita kembangkan
persepsi tentang karakteristik sarjana atau profesional yang memiliki kemampuan utuh
tersebut dan bagaimana kontribusi pendidikan kewarganegaraan terhadap pengembangan
kemampuan sarjana atau profesional.
Dalam Pasal 8 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, program sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan
dan teknologi melalui penalaran ilmiah. Lulusan program sarjana diharapkan akan menjadi
intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan
lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Dalam Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen dikemukakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dapat menjadi sumber penghasilan, perlu keahlian, kemahiran, atau kecakapan, memiliki
standar mutu, dan memiliki norma yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Apakah
profesi yang akan Anda capai setelah menyelesaikan pendidikan sarjana atau profesional?
Perlu Anda ketahui bahwa apa pun kedudukannya, sarjana atau profesional, dalam konteks
hidup berbangsa dan bernegara, bila memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan maka Anda berstatus warga negara. Apakah warga negara
dan siapakah warga negara Indonesia (WNI) itu?
Sebelum menjawab secara khusus siapa WNI, perlu diketahui terlebih dahulu apakah
warga negara itu? Konsep warga negara (citizen; citoyen) dalam arti negara modern atau
negara kebangsaan (nation-state) dikenal sejak adanya perjanjian Westphalia 1648 di Eropa
sebagai kesepakatan mengakhiri perang selama 30 tahun di Eropa. Berbicara tentang warga
negara biasanya terkait dengan masalah pemerintahan dan lembaga-lembaga negara, seperti
lembaga Dewan Perwakilan Rakyat, Pengadilan, Kepresidenan dan sebagainya. Dalam
pengertian negara modern, istilah “warga negara” dapat berarti warga, anggota (member)
dari sebuah negara. Warga negara adalah anggota dari sekelompok manusia yang hidup
atau tinggal di wilayah hukum tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.
Di Indonesia, istilah “warga negara” adalah terjemahan dari istilah bahasa Belanda,
staatsburger. Selain istilah staatsburger dalam bahasa Belanda dikenal pula istilah
onderdaan. Menurut Soetoprawiro (1996) istilah onderdaan tidak sama dengan warga
negara melainkan bersifat semi warga negara atau kawula negara. Munculnya istilah
tersebut karena Indonesia memiliki budaya kerajaan yang bersifat feodal, sehingga dikenal
istilah kawula negara sebagai terjemahan dari onderdaan.
Setelah Indonesia memasuki era kemerdekaan dan era modern, istilah kawula negara
telah mengalami pergeseran. Istilah kawula negara sudah tidak digunakan lagi dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia pada saat ini. Istilah “warga
13Buku Ajar Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Pada Kurikulum Pendidikan TinggiPendidikan Kewarganegaraan
negara” dalam kepustakaan Inggris dikenal dengan istilah “civic”, “citizen”, atau “civicus”.
Apabila ditulis dengan mencantumkan “s” di bagian belakang, kata civic menjadi “civics”
berarti disiplin ilmu kewarganegaraan.